Jumat, 07 November 2008

Apa itu bidah?

Kategori: Bidah
Ulama: Syaikh Ibnu Utsaimin
Pertanyaan:
Apa itu bid'ah?
Jawaban:
Bid’ah adalah sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah -shollallaahu'alaihi wasallam-,
.إِيَّاآُمْ وَمُحْدَثَاتِ اْلأُمُوْرِ فَإِنَّ آُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَآُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَآُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ
"Hendaklah kalian menjauhi perkara-perkara baru yang diada-adakan, karena setiap
perkara baru (dalam agama) adalah bid’ah, setiap bid’ah itu sesat, dan setiap yang sesat
itu (tempatnya) di neraka."3
Dengan demikian, semua bid’ah, baik yang permulaan mau-pun yang
berkesinambungan, pelakunya berdosa, karena sebagai-mana dikatakan Rasulullah
-shollallaahu'alaihi wasallam- dalam hadits tadi, "(tempatnya) di neraka" Maksudnya,
bahwa kesesatan itu menjadi penyebab untuk diadzab di dalam neraka. Karena Rasulullah
-shollallaahu'alaihi wasallam- telah memperingatkan umatnya terhadap bid'ah, maka
dapat dipahami bahwa hal itu benar-benar perusak, karena Rasulullah -shollallaahu'alaihi
wasallam- menyebutnya secara global dan tidakmenyebut secara khusus, sebagaimana
dalam sabda beliau tadi, "Setiap bid’ah adalah sesat."
Kemudian dari itu, pada hakikatnya bid'ah itu merupakan kritikan yang tidak langsung
terhadap syarai'at Islam, karena melakukan bid'ah mengandung anggapan bahwa syari'at
ini belum sempurna lalu si pelaku bid'ah itu menyempurnakannya dengan
mengada-adakan hal baru dalam segi ibadah yang diklaimnya untuk mendekatkan diri
kepada Allah.
Kepada pelaku bid'ah kami katakan, setiap bid'ah adalah sesat dan setiap yang sesat itu
tempatnya di neraka. Maka seha-rusnya menghindari semua bid'ah, dan hendaknya setiap
orang tidak beribadah kecuali apa yang telah ditetapkan Allah dan RasulNya a dan
menjadikan beliau benar-benar sebagai penun-tunnya. Sebab, orang yang menempuh
jalan bid'ah berarti telah menjadi pelaku sebagai penuntunnya dalam bid’ah tersebut di
samping Rasulullah -shollallaahu'alaihi wasallam-. Wallahu waliyut taufiq.
Sumber:
Al-Majmu' Ats-Tsamin, juz 1, hal. 28-29, syaikh Ibnu Utsaimin.
Disalin dari buku Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 2, penerbit Darul Haq.

0 komentar:

template by kendhin
please visit jadipebisnisinternet