Rabu, 10 September 2008

Manusia Monyet

Manusia monyet adalah manusia yang memiliki perangai dan sikap seperti monyet. Tidak berbeda dengan monyet yang ada di hutan atau yang dipelihara oleh manusia seperti di kebun binatang.
Walaupun secara penampilan manusia tersebut tidak memiliki bulu yang lebat yang menutupi seluruh tubuhnya, berpenampilan necis, memakai jas dan dasi dalam setiap pertemuan. Akan tetapi segala sifat dan perilaku monyet terdapat pada dirinya.
Ada beberapa perilaku monyet yang perlu diketahui agar jangan sampai kita termasuk dalam kelompok manusia monyet, di antara perilaku dan sifat monyet itu adalah sebagai berikut:

Pertama adalah licik, monyet sangat terkenal dengan kelicikannya. Dalam pergaulan dengan sesama monyet atau dengan binatang lainnya, monyet selalu ingin menang sendiri dengan menggunakan segala macam cara, tidak mengindahkan lagi norma-norma yang berlaku di tengah masyarakat, asal maksud dan tujuan dapat tercapai semua aturan dilabraknya, bahkan monyet tidak lagi memperdulikan halal-dan haram. Ketika melakukan pendekatan dengan pihak tertentu untuk maksud dan tujuan yang akan diraih, sering memberikan janji-janji yang aduhai, janji yang menggiurkan, setelah itu tipu muslihatnya yang beraksi sehingga menimbulkan kekecewaan yang berat bagi orang yang telah menolongnya.
Kedua adalah rakus, monyet sangat rakus dan tamak terhadap makanan, walaupun di mulut dan di tangannya sudah penuh dengan makanan, akan tetapi jika masih terlihat makanan ada di dekatnya, tanpa pertimbangan lagi langsung disikatnya untuk disantap. Bahkan monyet tidak pilih-pilih buah untuk disantap, terkadang buah yang masih muda pun juga disikatnya, termasuk juga kacang, jagung, ubi milik petani. Sehingga monyet sering membuat keresahan di masyarakatnya.
Ketiga adalah mementingkan diri sendiri, monyet ketika telah berhasil di dalam pemenuhan kebutuhannya akan lupa dengan teman, bahkan ketika sudah mendapatkan makanan yang banyak dan posisi yang tinggi di pucuk dahan, monyet akan selalu bergoyang-goyang kesenangan dihembus angin sepoi-sepoi sambil menikmati pisang yang ada di tangannya. Teman-teman monyet yang melihat tingkah laku monyet di pucuk dahan yang sedang asyik dengan kesenangannya mengharapkan kepeduliannya agar membantu monyet-monyet yang ada di bawah, akan tetapi monyet yang di atas sudah lupa diri, bagaikan kacang lupa akan kulitnya, sehingga kalaupun memberi, hanya kulit pisang yang dilemparkan ke bawah sedangkan isinya sudah dimakan terlebih dahulu.
Keempat adalah minta perhatian, monyet dalam setiap aktivitasnya selalu ingin diperhatikan, sehingga monyet selalu berpindah-pindah tempat, terbang dari suatu ranting ke ranting lainnya bahkan berpindah dari satu pohon ke pohon lainnya dan untuk menarik perhatian sering menggunakan kata-kata yang tidak jelas bahkan berteriak ke sana ke mari.

0 komentar:

template by kendhin
please visit jadipebisnisinternet