Rabu, 10 September 2008

Kematian Itu Pasti Maasyiral muslimin rahimakumullah!

Allah SWT telah berfirman dalam surah An-Nisa ayat 78 yang artinya, "Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh." Dalam surat yang lain, Allah berfirman yang artinya, "Katakanlah, "Sesungguhnya kematian yang kamu lari darinya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." Rasulullah saw. juga bersabda yang artinya, "Barang siapa yang suka berjumpa dengan Allah, Allah pun suka untuk berjumpa dengannya. Barang siapa yang benci berjumpa Allah, Allah pun benci untuk berjumpa dengannya."

Maasyiral muslimin rahimakumullah!
Hani, seorang budak milik Utsman bin Affan, bercerita, "Bila Utsman bin Affan r.a. berhenti di sebuah kuburan, ia menangis tersedu hingga air matanya membasahi jenggotnya. Seseorang lalu bertanya kepadanya, "Wahai Utsman, mengapa bila engkau mengingat surga dan neraka, engkau tidak menangis. Sementara bila engkau mengingat kubur engkau pun menangis?" Utsman menjawab, "Saya mendengar Rasulullah saw bersabda, "Kubur adalah awal tempat tinggal dari tempat tinggal akhirat. Bila seseorang berhasil (menghadapinya), apa yang setelah itu akan lebih mudah. Namun, bila ia tidak berhasil (menghadapinya), apa yang setelah itu akan lebih sulit." Lalu Utsman berkata, "Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda, "Saya belum pernah melihat sebuah pemandangan pun, kecuali kuburan itu lebih mengerikan darinya."

Maasyiral muslimin rahimakumullah!
Iman kepada hari akhir adalah bagian dari rukun iman yang enam. Sayangnya, sebagian kaum muslimin pura-pura tidak mengerti atau meremehkannya. Mereka melarikan diri dari hakikat gamblang yang mengatakan, "Siapa pun yang memiliki permulaan, pasti akan berakhir." Orang yang pura-pura tidak mengerti atau meremehkan hari akhir senantiasa menginginkan untuk tenggelam dalam kenikmatan dunia yang fana. Mereka ingin hidup sebagaimana binatang ternak hidup, bahkan mereka lebih sesat dari para binatang itu. Apakah mereka belum mendengar sabda Rasulullah saw. yang artinya,
"Perbanyaklah mengingat penghancur kenikmatan, yaitu kematian."

Hari akhir, bila dikaitkan dengan manusia, bermula ketika roh berpisah dengan jasad atau disebut juga dengan kematian. Kematian ini berawal ketika dua malaikat maut datang kepada seseorang. Bila ia muslim yang saleh, malaikat maut akan memujinya dan berkata, "Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan." Namun, bila ia bukan orang saleh, kedua malaikat itu akan berkata, "Semoga Allah tidak membalasmu dengan kebaikan."

Seorang mukmin yang jujur dan benar tidak akan cemas dengan kematian. Namun, ia senang untuk berjumpa dengan Allah. Ia akan menyiapkan dirinya untuk menghadapi ujian dan pertanyaan dalam kubur, hari kiamat dan hari perhitungan.
Wahai hamba Allah, manakala kematian itu datang kepadamu, engkau sebaiknya dalam kondisi husnudzhan (berprasangka baik) kepada Allah. Hendaknya lisanmu terus-menerus mengucapkan dua kalimat syahadat hingga roh itu diserahkan dan bersifat tenang untuk menghadapi kematian. Karena, merasa senang berjumpa Allah merupakan tanda-tanda keramahan Allah kepadamu. Ini berdasarkan kepada sabda Rasulullah saw. yang artinya, "Jangalah salah seorang di antara kalian mati kecuali dalam keadaan berprasangka baik kepada Allah."
Sementara, orang yang menolak fikrah kematian atau takut dengan kematian, maka ia---kita berlindung kepada Allah dari-Nya--berputus asa dari rahmat Allah, seperti pencuri dan perusak, bagaimanakah azab mereka di kubur dan hari akhir kelak? Maka, jadilah engkau wahai kaum muslimin, mempersiapakan diri untuk berjumpa dengan Allah dan itu bisa ditempuh dengan istikamah dan menyampaikan yang hak kepada pemiliknya.

Wahai kaum muslimin, wahai saudaraku seiman di mana saja berada, pada saat ini banyak isu yang beredar yang mengatakan bahwa hari kiamat akan terjadi pada tahun 2000 sekian. Dasar mereka adalah bahwa hari kiamat terikat dengan kehancuran Masjidil Aqsa yang diberkahi dan pembangunan Haikal di atas keruntuhannya. Kemunculan Isa Al-Masih telah dekat waktunya sebagaimana yang mereka khayalkan. Demikianlah perkataan gereja-gereja Barat yang berbau Yahudi di Amerika. Perkataan ini tidak ada dasarnya sama sekali. Karena, sesungguhnya turunnya Isa Al-Masih dari langit digolongkan sebagai tanda-tanda kiamat besar. Dan, tidak didapatkan dalil apa pun yang menunjukkan atas dekatnya tanda-tanda hari kiamat yang besar. Sementara, tanda kiamat kecil sebagian besar telah terlihat dan itu ada di tengah masyarakat kita, seperti menyebarnya riba, memutus hubungan rahim (kekeluargaan), durhaka terhadap orang tua, dan sebagainya. Akan tetapi, penampakan tanda-tanda kiamat kecil ini tidak bisa diartikan secara darurat bahwa hari kiamat telah dekat. Karena, kapan hari kiamat itu akan datang hanya Allah sematalah yang mengetahuinya.

Maasyiral muslimin, daripada kita menghabiskan waktu untuk memikirkan sesuatu yang merupakan ilmu Allah, lebih baik kita berpikir bagaimana menjumpai Allah? dan bagaimana mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian? Di atas din apa kita akan mati?

Maasyiral muslimin rahimakumullah!
Kematian adalah sunah Allah terhadap para makhluk-Nya. Kematian adalah gelas yang setiap orang pasti meminumnya. Maka, janganlah kalian lalai dari kematian, itu adalah sesuatu yang pasti terjadi pada semua makhluk Allah, termasuk para nabi dan rasul sampai nabi Muhammad sekalipun.

Abdullah bin Mas'ud menuturkan, "Kami berkumpul di kediaman umul mukminin Aisyah. Rasulullah saw. kemudian melihat kami , maka meneteslah kedua air matanya. Lalu beliau memberitahukan kematiannya kepada kami, beliau berkata, "Selamat datang, semoga Allah memanjangkan umur kalian dalam kedamaian, semoga Allah menjaga kalian, melindungi kalian, mengumpulkan kalian, memberikan kemenangan kepada kalian, meridai kalian, saya menasihati kalian dengan takwa kepada Allah dan Allah menasihati kalian dan saya meninggalkannya atas kalian," saya berkata, "Ya Rasulullah kapankah ajal engkau? beliau bersabda, "Telah dekat ajal, dan tempat kembali kepada Allah, kepada sidratul muntaha, jannatul ma'wa dan firdaus a'la."

Dan, manakala ajal itu telah dekat, datanglah Jibril a.s. dan berkata, "Wahai Ahmad, ini adalah malaikat maut meminta izin kepadamu, ia belum pernah meminta izin kepada manusia pun sebelum kamu dan tidak akan meminta izin kepada seorang pun setelahmu." Ia berkata, "Ijinkanlah ia." Maka masuklah malaikat maut dan berhenti di hadapan nabi lalu berkata, "Sesungguhnya Allah mengutusku kepadamu, dan memerintahkan kepadaku untuk menaatimu. Bila engkau menyuruhku untuk mencabut nyawamu, niscaya aku akan mencabutnya, dan bila engkau menyuruhku untuk meninggalkannya saya akan meninggalkannya." Maka berkatalah Rasululah, "Dan engkau akan melakukannya wahai malaikat maut?" Malaikat maut berkata, "Begitulah saya diperintahkan untuk menaatimu." Jibril berkata, "Ya Ahmad, sesungguhnya Allah rindu kepadamu." Rasulullah berkata, "Lanjutkan apa yang telah diperintahkan wahai malaikat maut." Berkatalah jibril, "Kesejahteraan semoga terlimpahkan kepadamu wahai Rasulullah, ini adalah akhir tempat tinggalku di muka bumi. Sesungguhnya itulah kepentinganku di dunia."

Maasyiral muslimin rahimakumullah!
Sadarkan dan bangunkanlah hati kalian, agar kalian tidak terjerumus ke dalam kemungkaran dan kehancuran. Apakah orang yang beriman dengan azab kubur, akan berani kepada Allah dan mencela din-Nya. Apakah orang yang beriman dengan pertemuan kepada Allah akan melakukan zina, bermuamalah dengan riba, dan memakan harta anak yatim secara zalim? Sesungguhnya kematian wahai maasyiral muslimin rahimakumullah sesuatu yang pasti. Pertemuan dengan Allah adalah sesuatu yang tidak diragukan lagi. Dalam sebauah hadis Rasulullah saw. bersabda, "Tidak masuk neraka siapa yang menangis karena takut kepada Allah sehingga air susu itu kembali lagi ke kantong kelenjar susu." Wallahu a'lam.

0 komentar:

template by kendhin
please visit jadipebisnisinternet